Header Ads

KONSTANTA DAN OPERATOR






1. Konstanta

Konstanta : adalah jenis identifier yang bersifat konstant atau tetap.artinya nilai dari
konstanta di dalam program tidak dapat diubah. Contoh nilai pi .
Deklarasi : ada deklarasi konstanta yaitu dengan # define dan const.




Konstanta
Konstanta merupakan suatu nilai yang tidak dapat diubah selama proses
program berlangsung. Konstanta nilainya selalu tetap. Konstanta harus
didefinisikan terlebih dahulu di awal program. Konstanta dapat bernilai integer,
pecahan, karakter dan string.
Pendeklarasian konstanta dapat dilakukan dengan 2 cara :

1. menggunakan (#define)
deklarasi konstanta dengan cara ini, lebih gampang dilakukan karena akan
menyertakan #define sebagai preprocessor directive. Dan sintaknya diletakkan
bersama – sama dengan pernyataan #include (di atas main()).
Format penulisannya adalah :
#define pengenal nilai

Contoh penggunaan :
#define phi 3.14159265

pendeklarasian dengan #define tanpa diperlukan adanya tanda = untuk
memasukkan nilai ke dalam pengenal dan juga tanpa diakhiri dengan tanda
semicolon(;)

2. menggunakan (const)
Sedangkan dengan kata kunci const, pendeklarasian konstanta mirip
dengan deklarasi variable yang ditambah kata depan const
Contoh :
const int lebar = 100;
const char tab = ‘\t’;

3. menggunakan (const)
Sedangkan dengan kata kunci const, pendeklarasian konstanta mirip
dengan deklarasi variable yang ditambah kata depan const
Contoh :
const int lebar = 100;
const char tab = ‘\t’;




Operator

1. Operator Assign (=)
Operator (=), akan memberikan nilai ke dalam suatu variable
artinya memberikan nilai 5 ke dalam variable a. Sebelah kiri tanda = dalam
pernyataan di atas, dikenal dengan lvalue (left value) dan di sebelah kanan
tanda = dikenal dengan rvalue (right value). lvalue harus selalu berupa variable,
sedangkan rvalue dapat berupa variable, nilai, konstanta, hasil operasi ataupun
kombinasinya.

2. Operator Majemuk ( +=, -=, *=, /=, %=, <<=, >>=, &=, |= )
Dalam C++, operasi aritmatika dapat disederhanakan penulisannya
dengan format penulisan operator majemuk.
Misalnya :

a += 5 sama artinya dengan menuliskan a = a+5
a *= 5 sama artinya dengan menuliskan a = a*5
a /= 5 sama artinya dengan menuliskan a = a/5
a %= 5 sama artinya dengan menuliskan a = a % 5




3. Operator Penaikan dan Penurunan (++ dan --)
Operator penaikan (++) akan menaikkan atau menambahkan 1 nilai
variable. Sedangkan operator (--) akan menurunkan atau mengurangi 1 nilai
variable. Misalnya :
a++;
a+=1;
a=a+1;
untuk ketiga pernyataan tersebut, memiliki arti yang sama yaitu menaikkan 1
nilai. Karakteristik dari operator ini adalah dapat dipakai di awal (++a) atau di
akhir (--a) variable. Untuk penggunaan biasa, mungkin tidak akan ditemui
perbedaan hasil dari cara penulisannya. Namun untuk beberapa operasi nantinya
harus diperhatikan cara peletakan operator ini, karena akan berpengaruh
terhadap hasil
Contoh 1 :
B=3;
A=++B;
//hasil A= 4,B=4

Contoh 2:
B=3;
A=B++;
//hasil A=3, B=4

Dari contoh1, nilai B dinaikkan sebelum dikopi ke variable A. Sedangkan pada
contoh2, nilai B dikopi terlebih dahulu ke variable A baru kemudian dinaikkan.
Beda dari operator --/++ di sebelah kiri variabel dengan --/++ di sebelah
kanan variabel bisa dilihat dari contoh berikut ini:
int i = 10;
cout << --i << endl;
cout << i << endl;

hasil output:
9
9

int i = 10;
cout << i-- << endl;
cout << i << endl;

hasil output:
10
9

Jadi bisa diambil kesimpulan, dengan operator --/++ (--i) di sebelah kiri
variabel maka operator tersebut akan mempunyai prioritas lebih tinggi untuk
dikerjakan terlebih dahulu. Jadi i akan dikurangi terlebih baru dicetak oleh cout.
Sebaliknya dengan operator --/++ (i--) di sebelah kanan variabel maka operator
tersebut akan mempunyai prioritas lebih rendah untuk dikerjakan. Maka i akan
dicetak terlebih dahulu, baru dikurangi.
4. Operator Relasional (==, !=, >, <, >=, <=)
Yang dihasilkan dari operator ini bukan berupa sebuah nilai, namun
berupa bilangan bool yaitu benar atau salah.



Contoh :
(7==5) hasilnya adalah false
(5>4) hasilnya adalah true
(5<5) hasilnya adalah false

5. Operator Logika ( !, &&, || )
Operator logika juga digunakan untuk memberikan nilai atau kondisi true
dan false. Biasanya operator logika dipakai untuk membandingkan dua kondisi.
Misalnya:
((5==5) && (3>6)) mengembalikan nilai false, karena (true && false)
untuk logika NOT (!), contohnya !(5==5) akan mengembalikan nilai false,
karena !(true).
contoh program 1:
#include <conio.h>
#include <iostream.h>
void main()
{
const float phi = 3.141592;
float jari_jari, keliling, luas;
jari_jari = 7.2;
luas = phi * jari_jari * jari_jari;
keliling = 2 * phi * jari_jari;
cout<<"Luas lingkaran adalah " << luas << " satuan luas "<<endl;
cout<<"Keliling lingkaran adalah " << keliling << " satuan panjang";
getch();
}

contoh program 2:
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
//#include <stdio.h>
void main()
{
float data1,data2,tambah,kurang,kali,bagi;
cout<<"Operasi aritmatika Dasar"<<endl;
cout<<"Masukkan data1: ";
cin>>data1;
cout<<"Masukkan data2: ";
cin>>data2;
tambah=data1+data2;
kurang=data1-data2;
kali=data1*data2;
bagi=data1/data2;
cout<<endl;
cout<<data1<<" + " <<data2<<" = "<<tambah<<endl;
cout<<data1<<" - " <<data2<<" = "<<kurang<<endl;
cout<<data1<<" * " <<data2<<" = "<<kali<<endl;
cout<<data1<<" : " <<data2<<" = "<<bagi;
//printf("%6.2f",bagi);
getch();


                               

                                          -SELAMAT MENCOBA DI KOMPUTER KALIAN-







No comments